0
0
kripto news paling baru memperlihatkan bahwa pasar kripto terus naik. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini dia penjelasannya!
Perdagangan pasar kripto memperlihatkan tren menguat dalam beberapa hari terakhir. Tercatat dalam kripto news di berbagai media besar, pertengahan bulan Mei 2024 memperlihatkan kenaikan harga dari masing-masing uang kripto.
Hal ini tentu kabar gembira bagi investor, apalagi saat ini kondisi ekonomi tengah tidak menentu. Selain karena adanya ketidak pastian kebijakan suku bunga dari Bank Sentral AS, ada pula kemungkinan terjadinya perang antara Irak dengan Israel.
Apa Saja Mata Uang yang mengalami Peningkatan?
Apabila melihat dari pergerakan mata uang kripto secara real time saat ini, Bitcoin (BTC) menjadi mata uang dengan harga paling tinggi. Dalam 24 jam saja, BTC mengalami peningkatan hingga 1,85% dan peningkatan sebesar 5,24% dalam kurun satu satu minggu. Jumlah Market Cap yang Bitcoin miliki juga paling tinggi, yakni 1,24 triliun dolar.
Di posisi kedua, ada Etherum (ETH) dengan peningkatan sebanyak 0,84% dalam waktu 24 jam. Sedangkan dalam kurun waktu 7 hari, ETH mengalami peningkatan sebanyak 0,51% dengan Market Cap mencapai 363 ribu dolar.
Berikutnya di posisi ketiga ada Tether atau USDT, mata uang ini memiliki harga pasaran 0,99 dolar untuk tiap koinnya. Dalam 24 jam, USDT mengalami peningkatan sebesar 0,5%. Namun selama 7 hari ini, terjadi penurunan sebanyak 0,01% dengan jumlah market pasar sebesar 110 ribu dolar.
Masih Fluktuatif dan Naik Turun
Walaupun menunjukkan tanda-tanda penguatan, namun pengamat kripto news tetap memperingatkan investor untuk tetap seksama memperhatikan pergerakan pasar. Pasalnya, meski pasar cenderung menguat, namun pergerakan pasar uang kripto masih naik turun.
Belum lagi berita dunia yang cukup mencemaskan, sehingga tren penguatan pasar ini mungkin saja tak bisa berlangsung lama. Walau demikian, para analisis keuangan masih memberikan komentar positif bahwa BTC masih bisa mengalami peningkatan, meski jumlahnya tak begitu besar.
Namun untuk koin kripto lainnya, pernyataan tersebut sepertinya tak banyak berlaku. Selain karena masalah kepercayaan pasar dan popularitas, investor masih lebih tertarik untuk melakukan investasi di BTC dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya.
Kondisi Dolar yang Melemah
Kondisi dolar yang masih melemah membuat banyak investor enggan untuk melakukan spekulasi di pasar kripto, meskipun tren penguatan mata uang sudah terjadi. Menurut kripto news yang beredar, hal ini disebabkan oleh kemungkinan menurunnya dolar yang akan membuat suku bunga mengalami nasib serupa.
Sebagai mata uang terbesar saat ini, BTC memang masih tampak perkasa dibandingkan dengan koin kripto lain. Meski begitu, BTC tak mengalami perubahan harga yang signifikan selama satu minggu terakhir, yang berarti menunjukkan lesunya perdagangan di pasar kripto.
Pada minggu lalu, BTC memang sempat jatuh hingga 57 dolar, yang juga diikuti oleh mata uang kripto lainnya. Memasuki pertengahan Mei, kondisi ini mulai membaik meskipun penguatannya berjalan dengan perlahan.
BTC tetap akan mengalami peningkatan harga, namun peningkatan tersebut kemungkinan akan terhalang dengan tingginya rasa khawatir yang dialami oleh pasar global. Apalagi ada regulasi baru bahwa pengawasan atas transaksi dan pemakaian uang kripto tengah diperketat.
Seperti yang diketahui, peningkatan dan penurunan tren di pasar kripto dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari kondisi ekonomi, pasar dunia, hingga kemungkinan berita perang. Lewat kripto news yang selalu update setia hari, diharapkan investor tetap bisa waspada mengenai kemungkinan naik turunnya harga mata uang kripto.
